MoU dan perjanjian kerjasama itu ditandatangani Gubernu DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat dan Ketua Umum PBNU, KH. Said Aqil Siraj.
Hadir dalam kegiatan yang berlangsung di Balaikota Jakarta itu, Sekjen PBNU, Helmi Faisal Zaini, Ketua Bidang Hukum PBNU, Robikin Emhas, KH, Manan Abdul Ghani, serta segenap jajaran pengurus PBNU dan Pemprov DKI Jakarta. Beberapa Pengurus PWNU DKI juga tampak hadir. Antara lain Mulawarman, Husni Mubarak dan Hadzami.
Tampak hadir pula Ketua PW RMI DKI Jakarta, MH. Bahaudin dan Sekretaris PW RMI, Rahmat Zailani Kiki.
MoU dan PKS ini merupakan bagian dari Ikhtiar Politik agar Islam Ahlussunnah Wal Jamaah tetap mewarnai Masjid Raya KH. Hasyim Asy'ari dan JIC siapapun Gubernurnya yang memimpin DKI Jakarta. Hal ini disampaikan oleh MH. Bahaudin di sela-sela penandatangan MOU kepada awak media.
"MoU ini sekaligus sebagai upaya menjadikan Masjid Raya KH. Hasyim Asy'ari dan JIC sebagai pusat dan Benteng Islam Ahlussunnah Wal jamaah dari Rongrongan faham radikal yang saat ini tumbuh subur di Jakarta" ungkap Pria yang biasa disebut Gus Baha ini.
"Semoga MoU ini dapat diimplementasikan di lapangan sesuai dengan tujuan tidak hanya tertulis di atas kertas", Pungkas Ketua RMI DKI ini. (MS)
Post a Comment