NEWS

Friday, September 22, 2017

PBNU Gelar Munas Alim Ulama dan Konferensi Besar di Mataram



JAKARTA - Jumat (22/9/2017) malam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengumumkan penyelenggaraan Musyawarah Nasional Alim Ulama dan Konferensi Besar 2017 yang akan berlangsung 23-25 November 2017 di Mataram, Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Wakil Ketua Panitia Munas dan Konbes PBNU 2017, Robikin Emhas menjelaskan bahwa Munas dan Konbes merupakan dua forum berbeda namun kerap dijadikan dalam satu waktu pelaksanaan.

Ia menjelaskan keduanya adalah forum permusyawaratan terbesar kedua setelah Muktamar karena melibatkan seluruh alim ulama dari 34 provinsi di Indonesia dan mengambil tema "Memperkokoh Nilai Kebangsaan Melalui Gerakan Deradikalisasi dan Penguatan Ekonomi Warga".

"Munas akan membagi pembahasan menjadi tiga yakni Bahtsul Masail ad-Diniyah al-Waqi'iyyah (pembahasan masalah agama yang aktual), Bahtsul Masail ad-Dinniyah al-Maudlu'iyyah (pembahasan masalah agama tematik), dan Bahtsul Masail ad-Dinniyah al-Qonuniyyah (pembahasan masalah agama yang berkaitan perundanga-undangan)," jelasnya.

Robikin menjelaskan lebih rinci pembahasannya yakni pada poin pertama Munas dan Konbes akan membahas antara lain terkait investasi dana haji untuk pembangunan infrastruktur dan terkait penggunaan frekuensi alat komunikasi publik untuk kepentingan pribadi.

Lalu pada poin Bahtsul Masail ad-Dinniyah al-Maudlu'iyyah akan dibahas terkait ujaran kebencian dalam dakwah dan terkait hubungan Islam dengan penyandang disabilitas.

"Dan pembahasan ketiga berkaitan antara lain denga RUU Etika Berbangsa dan Bernegara, RUU KUHP, dan RUU Antiterorisme," ungkapnya.
Munas akan dibuka tanggal 23 November 2017 di Islamic Centre Kota Mataram oleh Presiden Joko Widodo dan digelar di beberapa lokasi yakni Pondok Pesantren Darul Falah Pagutan, Pondok Pesantren Nurul Islam Sekarbela, Ponpes Darul Qur'an, Ponpes Al Halimi, dan Ponpes Darul Hikmah yang semuanya berlokasi di Kota Mataram.

"Ini merupakan Munas ulangan tahun 1997 yang juga diadakan di Kota Mataram dengan sejarah salah satunya membahas bolehnya perempuan sebagai pemimpin negara yang saat itu PBNU diketuai oleh Gus Dur," ujar Ketua Umum PBNU Said Aqil Siraj.

Acara peluncuran Munas dan Konbes tadi malam juga dihadiri Ketua MUI Ma'ruf Amin dan Sekjen PBNU Ahmad Helmy Faishal Zaini.

Sumber : Tribunnews

Tentang ""

Rabithah al-Ma’ahid al-Islamiyyah (RMI) adalah lembaga Nahdlatul Ulama dengan basis utama pondok pesantren yang mencapai + 23.000 buah di seluruh Indonesia..

Post a Comment

 
Copyright © 2016 RMI NU Jakarta
a |