JAKARTA - Setelah Bom mengguncang Jeddah, Saudi Arabia kembali diguncang aksi terorisme. Kali ini di kota suci Madinah.Ledakan bom terjadi di Kota Madinah, Arab Saudi pada Senin malam, 4 Juli.
H. MH. Bahaudin, Ketua Pengurus Wilayah Rabithah Ma'ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama mengutuk keras aksi biadab yang sengaja memprovokasi umat Islam yang tengah khusyuk menjalankan ibadah di bulan Suci Ramadhan menjelang perayaan Idul Fitri 1437 H.
"RMI-NU mengutuk keras aksi biadab yang mengusik hati nurani dan rasa perikemanusiaan ini", Tandas Bahaudin kepada awak media
"Agama manapun di dunia ini tidak ada yang mengajarkan umatnya untuk melakukan aksi biadab terorisme seperti ini", Ucap pria yang akrab dengan panggilan Gus Baha ini.
"Aksi pengeboman tersebut memberi pesan jelas memprovokasi dan menebar kebencian kepada khususnya Umat Islam di seluruh dunia. Untuk itu dipilih tempat paling suci bagi umat Islam di bulan paling suci yaitu Ramadhan menjelang hari kemenangan Idul Fitri. Saya yakin upaya provokasi tersebut tidak akan berhasil", Tandas Bahaudin
Djan melanjutkan, Ukhwah Islamiyah dan Ukhwah Basyariah justru akan semakin kuat dengan adanya aksi teror ini.
"Kami menghimbau agar Seluruh umat Islam di dunia khususnya di Indonesia agar tetap tenang dan menjaga persatuan serta tidak terpengaruh upaya-upaya provokasi yang berpretensi mengoyak persatuan dan kesatuan bangsa", ucap Ketua PW RMI-NU Jakarta ini.
"Kami meminta para tokoh masyarakat dan Pemerintah agar tidak mengeluarkan pernyataan yang kontra produktif dan provokatif yang justru berpotensi memperkeruh situasi dan mengganggu kekhusyu'an umat Islam pasca Bom Madinah menjelang perayaan Idul Fitri", tandas Gus Baha.
"Saya menghimbau kepada kaum muslimin untuk melakukan qunut Nazilah, memohon kepada Allah SWT agar selalu melindungi kaum muslimin dari segala mara bahaya", Ucap Bahaudin.
"Mari kita doakan bersama agar para korban Terorisme diberi kesabaran dan ketabahan. Diterima amal baiknya serta diampuni segala dosanya serta bagi yang meninggal dunia diterima sebagai Syahid", Pungkas Bahaudin. (MS)
Post a Comment